Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) adalah Belajar yang dilaksanakan dua
tempat dengan jarak terpisah dan melaluai media dalam jaringan (internet)
dengan menggunakan aplikasi pembelajaran online. Hampir 3 bulan lebih dari
pertengahan bulan juli peserta didik baru Belajar Di Rumah (BDR) dengan sistem
daring ( dalam jaringan ), apa yang akan diserap oleh pikiran peserta didik,
dapatkah menerima pelajaran 100% walaupun pemerintah tidak membebankan dan
menargetkan kurikulum yang sudah terprogram, bahkan pemerintah (kemendikbud)
mengeluarkan kurikulum PJJ dan kurikulum darurat, begitu banyak peserta didik
menuai kedala yang di hadapi selama BDR yang harus dikerjakan baik itu materi
pelajaran dan tugas-tugas yang di berikan oleh guru, kendala PJJ itulah yang
harus dipecahkan bersama baik oleh kemendikbud,dinas pendidikan, sekolah, guru
dan orang tua, sehingga peserta didik dapat menerima pelajaran secara utuh dan
menyeluruh ke semua peserta didik, pertanyaannya apakah PJJ sudah berjalan
lancar dan peserta didik mengikutinya semua....?
Pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya mencari terobosan baru
untuk berlangsungnya pembelajaran jarak jauh, salahsatu nya program bantuan
kartu perdana dengan kuota besar, dan subsidi kuota untuk peserta didik yang
terdaftar di dapodik dan akan di berikan berkelanjutan sampai akhir tahun ini
bahkan bisa berlanjut di tahun 2021 (jika wabah covid 19 masih ada), sedangkan
untuk guru/tenaga pendidik untuk tercapainya proses belajar mengajar di
Fasilitasi dengan bantuan kuota dan pelatihan-pelatihan aplikasi pembelajaran
(webinar online) untuk menunjang kelengkapan adminitrasi pembelajaran jarak
jauh, yang menggunakan aplikasi google frorm,classroom, google meet, dll
,bantuan kuota internet apakah bisa menyelesaikan masalah Pembelajaran Jarak Jauh tanpa dilihat
kendalanya....? diantaranya:
- Banyaknya kuota internet yang di terima peserta didik bukan berarti bisa melaksanakan dengan lancar pembelajaran jarak jauh (pjj),
- Banyaknya kuota internet tidak bererti, jika akses jaringan sinyal untuk PJJ tidak lancar,
- Banyaknya kuota internet untuk PJJ tidak berarti, jika aplikasi pembelajaran antara lain google classroom, google from, google meet dll tidak bisa digunakan oleh peserta didik.
- Banyaknya kuota internet tidak berarti, jika siswa tidak memiliki Hand Phone/Laptop
- Banyaknya kuota internet untuk PJJ tidak berarti, jika HP nya di bawa oleh orang tua nya bekerja
Kendala Pembelajaran Jarak jauh bukan hanya
kuota internet, tetapi masih banyak masalah yang menghambat proses belajar
mengajar pada ranah Pembelajaran jarak jauh yang dihadapi oleh peserta didik
antara lain:
- Untuk mendapatkan jaringan sinyal harus berjalan ke halaman terbuka/lapangan/naik bukit, ini terjadi bagi peserta didik yang berada di daerah terpencil/pedalam yang tidak tersentuh oleh jaringan sinyal.
- Ketidak pahaman peserta didik menggunakan aplikasi pembelajaran (classroom, google meet dll)
- Tidak ada yang mengawasi peserta didik dalam PJJ, karna orang tuanya bekerja
- Bosannya peserta didik setiap harinya berhadapan dengan lap top/HP
- Banyaknya beban tugas/materi yang diberikan oleh guru
- Tidak ada kuota internet dan hanya terisi paceng (paket goceng)
- Biaya untuk membeli kuota internet tidak kebeli, dll
Dari permasalahan diatas akibat dari wabah covid19, dimana pendidikan
di Indonesia yang intinya menciptakan peserta didik yang berkarakter sesuai
dengan inti pembelajaran abad 21 yakni menjadikan peserta didik memiliki
kemampuan antara lain: Berfikir Kritis yaitu peserta didik harus memiliki rasa
kepekaan gejala sosial yang ada dimasyarakat, bukan hanya menyangkut pada
kepekaan terhadap ilmu maupun teori yang terdapat pada sumber-sumber belajar,
melainkan peserta didik juga harus peka atau dapat berkontribusi terhadap
masalah social. Kreatif tidak hanya lagi dituntut untuk menghafal serta
memahami ilmu yang diberikan oleh guru melainkan lebih kreatif dalam
mengaplikasikan sebuah materi yang diberikan guru. Kolaborasi yang ditekankan
pada peserta didik untuk dapat bekerjasama dalam menyelesaikan sebuah tugas
ataupun pekerjaan. Komunikasi yang harus dimiliki peserta didik yaitu kemampuan
terakhir untuk dapat mengkomunikasikan sebuah pekerjaan yang telah dilakukan
kepada guru serta teman-temannya
Pembelajaran Jarak Jauh salah satunya menanamkan nilai-nilai moral
dan positif untuk membentuk karakter pelajar pancasila yang telah di programkan
oleh kemendikbud, Guru sebagai komponen utama dalam pembelajaran memiliki peran
penting dalam proses peningkatan kualitas peserta didik, guru dituntut mampu melahirkan
generasi bangsa, penerus bangsa, yang masa depan nya tergantung pada
pembelajaran dan nilai-nilai positif, semakin banyak peserta didik menuntut
ilmu pengetahuan dan wawasan maka semakin banyak pengetahuan dan pengalaman
yang diterimanya untuk bekal cita-citanya,
Guru harus mampu memahami gejala yang terjadi pada saat ini,
dimana keterbatasan peserta didik dalam menuntut ilmu di sekolah, berimbas pada
pengurangan jam pelajaran yang harusnya diterima oleh peserta didik 100 persen
menjadi 50 persen, keterbatasan bersosialisasi antar teman, dan keterbatasan
menumbuhkan karakter positif dilingkungan sekolah, Sehingga peserta didik tidak
dapat berkembang secara optimal dalam mendapatkan ilmu
Disinilah kompetensi guru tertantang untuk mampu meminimalisir
permasalahan pembelajaran jarak jauh dengan mengembangkan serta menciptakan
cara mengajar yang baru, memiliki ide kreatif, inovatif, dan berkreasi agar
peserta didik tidak bosan dengan metode pembelajaran jarak jauh,
Kemampuan guru merancang pemebelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan
kemampuan tentang proses pengembangan materi mata pelajaran dalam kurikulum,
sehingga perancangan strategi pembelajaran untuk Pembelajaran Jarak Jauh dapat
diimplementasikan ke peserta didik dengan mudah, dapat diterima, dan gampang
untuk mengakses, dengan demikian guru
dapat mengenal kemampuan siswa pada titik awal dan latar belakang siswa pada
kemampuan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sehingga guru bisa melaksanakan pembagian
proses pembelajaran jarak jauh antara siswa yang bisa mengakses internet dan
tidak bisa mengakses internet dengan materi / tugas pembelajaran sama yang
diberikan kepada peserta didik, guru bisa mengidentifikasikan dengan cara,
antara lain:
Guru terlebih dahulu
mengabsen pada grup WA kelas untuk menanyakan siswa yang memiliki AKUN internet pribadi untuk bisa
membuka aplikasi pembelajaran digoogle, baik classroom, google form, zoom, dan
lain lain
- Guru mengidentifikasikasi siswa yang bertempat tinggal jauh dan susah untuk mendapatkan sinyal HP.
- Guru mengidentifikasikan siswa yang tidak mampu untuk memiliki HP/ laptop
- Guru mengidentifikasikan siswa yang tidak mampu untuk membeli kuota internet setiap hari
- Dari permasalahan identifikasi peserta didik pada proses pembelajaran dengan aplikasi internet, guru dengan mudah memberikan materi proses pembelajaran dalam jaringan dengan cara:
- Guru memberikan materi dan tugas pembelajran pada Peserta dididk yang mampu menggunakan aplikasi pembelajaran secara on line didalam aplikasi google
- Guru memberikan materi dan tugas pembelajaran dengan aplikasi WA dengan mengirimkan screnshoot rangkuman materi/tugas pembelajaran serta rekaman Voice sebagai suara untuk menerangkan materi pembelajaran
- Guru memberikan pembelajaran bagi siswa yang tidak mampu memiliki HP/laptop, dengan cara siswa datang kesekolah untuk mendapatkan materi pembelajaran, dengan menjaga protokol kesehatan dan di batasi.
Hal hasil dari semua permasalahan yang terkait dengan pembelajaran
jarak jauh dalam jaringan (daring) antara guru dengan peserta didik tidak luput
dengan mengedepankan antara lain,
- Guru selalu dan selalu membimbing peserta didik dengan seutuhnya
- Menanamkan Nilai-nilai karakter sebagai pelajar pancasila
- Selalu memelihara hubungan komunikasi walaupun terbatas
- Menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif
- Tidak menekankan harus tercapai kurikulum pendidikan
- Menjadikan permasalahan proses pembelajaran sebagai titik awal untuk lebih baik lagi
Baca juga :
0 Komentar