Subscribe Us

Rangkuman Sejarah Pramuka di indonesia

 



Gerakan pramuka pada zaman penjajahan pemerintahan Hindia Belanda tepatnya pada tahun 1912 disebut kepanduan dan terus berkembang dalam kehidupan dinamika politik

Namun kegiatan kepanduan di tanah air tetap memiliki komitmen yang sama yaitu menentang kebijakan pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan berjuang menuju Indonesia merdeka. 

para tokoh kemerdekaan gerakan nasional disetiap daerah mendirikan organisasi- organisasi kepemudaan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional termasuk gerakan kepanduan, banyak para tokoh mendirikan organisasi sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain

  • JPO (Javaanse Padvinders Organizatie)
  • JJP (Jong Java Padvindery)
  • NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery)
  • SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery)
  • HW (Hisbul Wathon)

Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Sejarah mencatat bahwa gerakan kepanduan melahirkan sikap patriotisme kaum muda yang pada muaranya mematangkan momentum sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.



Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti

  • PK (Pandu Kesultanan) tahun 1930
  • PPS (Pandu Pemuda Sumatra) tahun 1930
  • KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia) tahun 1930
  • PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) tahun 1931
  • BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) tahun 1938
  • IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) 13 September 1951
  • POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 195
  • PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Setelah kemerdekaan Presiden Republik Indonesia Soekarno mengumpulkan 60 (enam puluh) organisasi kepanduan untuk dikonsolidasikan menjadi kekuatan pembangunan nasional. Untuk itu, Presiden mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Pada intinya gerakan pramuka adalah pewarisan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah Pancasila dan dasar negara dalam pembentukan kepribadian kaum muda yang merupakan inti dari organisasi kepemudaan, pada waktu yang bersamaan dalam tatanan dunia global bangsa dan negara Indonesia membutuhkan kaum muda yang memiliki antara lain:

  • Berketuhanan yang maha esa
  • Rasa cinta tanah air
  • Kepribadian yang kuat dan tangguh
  •  Rasa kesetiakawanan sosial
  • Kejujuran
  • Sikap toleransi
  • Kemampuan bekerjasama
  • Rasa tanggung jawab
  • Serta kedisiplinan untuk membela dan membangun bangsa




Sehingga setiap peringatan ulang tahun gerakan pramuka 14 Agustus selalu dicanangkan revitalisasi gerakan pramuka. Momentum revitalisasi gerakan pramuka tersebut dirasakan sangat penting dalam upaya pembangunan kepribadian bangsa yang sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan zaman.

Gerakan Pramuka disusun dengan maksud untuk menghidupkan dan menggerakkan kembali semangat perjuangan yang dijiwai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat yang beraneka ragam dan demokratis.

Undang-undang ini menjadi dasar hukum bagi semua komponen bangsa dalam penyelenggaraan gerakan pramuka yang bersifat mandiri, sukarela, dan nonpolitis dengan semangat Bhineka Tunggal Ika untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia


Posting Komentar

0 Komentar